Bupati Banyuwangi Dituding Diskriminatif dalam Sepak Bola, Hanya Dukung Persewangi

oleh -5 Dilihat

Laksamana.id | Banyuwangi – Masyarakat pecinta sepak bola di Banyuwangi menyoroti kebijakan Bupati Banyuwangi terkait perkembangan sepak bola di daerah. Salah satu tokoh yang vokal menyampaikan kritik adalah Irfan Hidayat, yang menilai bahwa kebijakan bupati justru menciptakan kesenjangan di antara tim-tim lokal.

 

Menurut Irfan, bupati tidak menunjukkan sikap yang adil dalam mendukung persepakbolaan di Banyuwangi. Ia menilai bahwa perhatian pemerintah daerah terlalu terfokus pada satu tim, yakni Persewangi, sehingga menimbulkan kecemburuan di kalangan tim lain yang juga berjuang di kompetisi resmi.

 

“Seharusnya bupati menjadi pemersatu sepak bola di Banyuwangi, bukan malah menciptakan jarak dengan kebijakannya yang terang-terangan memperlakukan Persewangi seperti anak emas. Padahal, selain Persewangi, dalam kompetisi Liga 4 ini juga ada Banyuwangi Putra dan Mitra Surabaya yang sama sama berjuang untuk lolos di babak 8 besar dan perlu mendapat perhatian yang sama,” tegas Irfan.

 

Irfan juga menyoroti bukti nyata dari ketimpangan ini, di mana bupati memberikan dukungan yang berlebihan kepada Persewangi. Hal ini terlihat dari kehadirannya di setiap pertandingan Persewangi serta pemasangan baliho dukungan terhadap tim tersebut yang tersebar di berbagai lokasi.

 

“Kita bisa lihat sendiri bagaimana bupati begitu aktif memberikan dukungan kepada Persewangi. Tiap kali mereka bertanding, bupati selalu hadir, sementara tim lain seakan diabaikan. Bahkan, baliho dukungan terhadap Persewangi dipasang di mana-mana. Ini jelas menunjukkan keberpihakan yang tidak sehat bagi perkembangan sepak bola Banyuwangi secara keseluruhan,” lanjutnya.

 

Kritik ini muncul di tengah meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap perkembangan sepak bola lokal. Banyak pihak berharap agar pemerintah daerah bersikap lebih netral dan memberikan dukungan yang merata kepada semua tim yang berlaga, demi kemajuan sepak bola di Banyuwangi secara keseluruhan.

 

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak bupati terkait kritik yang disampaikan. Namun, suara dari pecinta sepak bola seperti Irfan Hidayat menjadi pengingat bahwa kebijakan olahraga harus bersifat inklusif dan berpihak pada kemajuan bersama, bukan hanya menguntungkan satu pihak saja. (Abah)