Sosok Abu Janda yang Dituding Sebar Berita Bohong Soal Pagar Laut Tangerang,Sebut Milik Nelayan

oleh -11 Dilihat
oleh

– Abu Janda atau Permadi Arya punya peran khusus dalam polemik pagar laut di Tangerang.

Pada dasarnya, dia dicurigai telah menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait kepemilikan pagar laut tersebut.

Dalam kandungan kontennya, Abu Janda menyebutkan bahwa pagar laut tersebut merupakan milik nelayan atau masyarakat setempat.

Abu Janda melalui kontennya bersama dua pria yang mengaku sebagai nelayan.

Keduanya menyatakan bahwa pagar laut itu didirikan warga umum itu selama lima tahun.

Berdasarkan wawancara tersebut, Abu Janda menegaskan bahwa pagar laut itu bukan milik PIK2 maupun perusahaan pengembang lainnya.

“Dengan ini, pak Prabowo beserta organisasinya jangan terjaring hoaks pagar laut ini yang dipalsukan seperti milik PIK2 atau Agung Sedayu ya pak. Sekarang saya yakin pagar laut ini milik nelayan warga sini pak,” ujar Abu Janda.

Mereka bilang pagar laut milik sembilan naga itu adalah provokator. Tidak diragukan lagi tujuan mereka (provokator) adalah merugikan kaum minoritas, membuat mereka berselisih dan saling membelengu pemeluk agama.

Mengomentari konten Abu Janda, seorang nelayan asal Tangerang, Banten membantah klaim sehubungan dengan pembangunan pagar laut tersebut.

Nelayan yang tidak diketahui siapa namanya mengatakan bahwa video yang dibuat oleh Abu Janda tidak sesuai dengan kondisi nyata.

Menurutnya, video tersebut direkam di wilayah Teluk atau pantai, jauh dari lokasi pagar laut.

Abu Janda kemudian diduga telah mengikutlan orang-orang yang diduga melakukan putaran untuk mengaku sebagai nelayan.

“Perlu saya info ya, syuting film Permadi Arya dilakukan di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar bambu di mana pembelian makanan…”

“Di sana ada lima orang, aku ajak makan dan memberinya uang sebesar 100 ribu rupiah untuk mengatakan mereka nelaya itu. Mereka berpikir kita tidak tahu apa-apa soalnya. Tapi, nelaya daerah Banten itu benar-benar pintar itu,” ujarnya.

Para Ai Menyinggahi Banten dan Kia Kiac akan memberi peringatan keras kepada Kia Kong untuk tidak terburu ke Banten dengan membuat isu-isu yang kontroversial.

“Hai, aku kasih tahu kamu, untuk Abu Janda, ini Banten, jangan ke Banten begitu sembarangan kayak penjahat, membuat isi konten seperti begitu saja. Jika kamu tidak suka, sampaikan langsung ke saya di Mauk saja!”


Sosok Abu Janda

Heddy Setya Permadi dengan nama lahirnya Permadi Arya lahir di Cianjur, Jawa Barat, pada 14 Desember 1973. Ia adalah putra pasangan HM Sudjatna dan Lina Herlin.

Permadi menempuh diploma Ilmu Komputer dari It School Singapura pada April 1997 dan meraih gelar Sarjana Bidang Bisnis & Keuangan dari University of Wolverhampton, Inggris pada tahun 1999.

Abu Janda menjadi panggilan sinyal mulai tahun 2015, tapi sah menjadi buzzer melawan Tahun 2017.

Pada tahun 2018, dia bergabung dengan tim sukses Joko Widodo sebagai buzzer dan influencer dalam Pilpres 2019.

Abu Janda pernah bekerja sebagai karyawan di beberapa perusahaan sebelum menjadi buzzer. Dia bekerja di antara perusahaan sekuritas, bank swasta, dan tambang batu bara (1999-2015).

Tapi jauh sebelum terkenal sebagai pelaku-aktor media sosial, Permadi adalah seorang reenactor, yaitu penggemar rekreasi sejarah yang memerankan tokoh sejarah tertentu.

Permadi sering memperagakan aksi prajurit dari negara dan periode berbeda, dari prajurit Romawi kuno, negara kerajaan Inggris pada Abad Pertengahan, pasukan pendudukan Jepang, hingga tentara Nazi Jerman.

Foto yang kontroversial menunjukkan Permadi Arya melakukan Hitlergruss di samping patung lilin Adolf Hitler, di area yang dilarang di beberapa negara Eropa.

Dia juga terlibat dalam mengumpulkan koleksi benda-benda militer yang berharga.


Tidak ada teks aslinya untuk diparafrasing. Jika Anda memberikan teks asli, saya akan dapat membantu Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.