Polusi gaya hidup konsumtif di media sosial turut memicu meningkatnya kecenderungan hedonis di kalangan generasi Z.
Keterkecemasan ini tidak hanya menyebabkan masalah keuangan, tetapi juga mengurangi rasa percaya diri mereka dalam mengelola keuangan mereka.
Banyak anak muda milenial merasa belum mencapai prestasi ekonomi yang diharapkan, khususnya karena tekanan sosial untuk mengikuti standar hidup konsumtif yang tinggi.
Kondisi ini semakin teruk setelah adanya belanja impulsif yang dipengaruhi oleh iklan dan konten iklan di media sosial.
Berikut adalah beberapa tips menabung praktis yang bisa diterapkan oleh generasi Z untuk menghadapi masa depan dengan lebih sejahtera dan tidak takut terhadap beban finansial.
1. Tentukan Berbagai Macam Tujuan Keuangan
Mempunyai tujuan keuangan yang jelas merupakan langkah awal untuk mengelola keuangan secara efektif.
Tidak memiliki rencana jelas menyulitkan seseorang dalam mengatur prioritas pengeluaran dan menabung.
Dengan menetapkan tujuan, Anda dapat lebih fokus dan terarah dalam mengatur pengeluaran maupun menabung.
Pisahkan keuanganmu ke dalam beberapa tujuan pembagian waktu sebaiknya:
Tujuan Jangka Panjang:
Misalnya adalah dana pensiun. Kamu bisa memulai berinvestasi di produk-produk seperti reksa dana saham, emas, atau program pensiun perusahaan.
Tentu, Anda juga dapat mempertimbangkan investasi properti sebagai aset masa depan yang berharga.
Tujuan Jangka Menengah:
Pada tahap ini, seperti menyimpan uang untuk membayar uang muka rumah atau membeli mobil. Untuk kategori ini, kamu bisa menggunakan tabungan interest, deposito, atau investasi yang memilki risiko yang lebih rendah, seperti obligasi pemerintah.
Tujuan Jangka Pendek:
Misalnya, dana untuk hiburan, liburan, atau pembelian barang elektronik. Pilih produk keuangan dengan manfaat nilai uang stok seperti tabungan ritel giro atau deposito berjangka pendek.
Dengan menetapkan tujuan keuangan, kamu dapat mengetahui berapa jumlah uang yang harus disimpan dan pilihan investasi mana yang paling tepat untuk mencapainya.
Langkah ini juga membantu mengurangi pengeluaran impulsif karena Anda memiliki target yang perlu dicapai.
Jangan lupa untuk mengevaluasi objektif keuangan secara teratur. Seiring waktu, prioritasmu mungkin berubah, dan meningkatkan niat keuangan dengan kebutuhan terkini sangatlah penting.
2. Atur Anggaran
Anggaran sering dianggap sebagai batasan untuk membelanjakan uang, tetapi sebenarnya anggaran adalah alat untuk mengetahui cara efektif memanfaatkan pendapatanmu. Membuat anggaran dapat membantumu memahami dan mengelola aliran keuangan sehingga keuanganmu lebih terstruktur. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pisahkan Anggaran ke dalam Tiga Kategori:
Kebutuhan Natragal: Pengeluaran pokok seperti makanan, transportasi, listrik, dan biaya pendidikan.
Keinginan: Mencari hiburan, mengunjungi restoran, atau membeli barang buka hemat.
Savings: Dana darurat, penginvestasian, atau tabungan jangka panjang untuk tujuan tertentu.
Prioritaskan kebuthanan dan tabungan: Setelah memenuhi kebutuhan dasar dan bersantai, barulah kamu bisa mengalokasikan sisa uang untuk keinginan. Cara ini membantu memastikan bahwa prioritas keuangan tetap terjaga.
Atur Keuangan dengan Metode 50/30/20: Metode ini mengalokasikan pendapatan kamu ke dalam tiga kategori: 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk penyimpanan atau investasi. Metode ini sederhana namun sangat efektif untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan menabung.
Menggunakan Aplikasi Manajemen Keuangan: Ada banyak aplikasi yang bisa membantu kamu mencatat pengeluaran, seperti Mint, YNAB (You Need A Budget), atau aplikasi lokal seperti Finansialku. Dengan bantuan teknologi, anggaranmu dapat diatur dengan lebih mudah. Beberapa aplikasi bahkan memiliki fitur konfirmasi jadwal pembayaran tagihan atau investasi otomatis.
Periksa Anggaran Periodik: Kondisi keuangan dan kebutuhanmu dapat berubah secara berkala. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa anggaran setiap bulan agar tetap relevan dengan situasi saat ini.
3. Menghadapi Utang dengan Bijak
Bunga utang, terutama yang besar, bisa menjadi beban berat jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi jika suku bunga meningkat, utang bisa melebar. Berikut cara efektif untuk mengelola utang:
Menggunakan Metode Debt Avalanche (Longsoran Utang):
Prioritaskan untuk membayar kembali utang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu, sambil tetap membayar angsuran minimum pada utang lainnya. Dengan cara ini, Anda dapat mengurangi beban biaya bunga yang harus dibayarkan. Metode ini sesuai untuk menghemat biaya dalam jangka panjang.
Hindari Utang Konsumtif:
Jika memungkinkan, janganlah mengambil utang untuk hal-hal yang tidak perlu, seperti belanja barang mewah atau berlibur. Prioritaskanlah utang yang produktif, seperti biaya pendidikan, modal usaha, atau pembelian properti.
Evaluasi dan Rencanakan:
Buat daftar tentang semua utang yang kamu punya, bersama dengan jumlahnya, beserta bunganya dan tenggat waktunya. Setelah itu, buatlah sebuah rencana untuk melunasinya dengan lebih realistis. Jangan ragu untuk bertanya pada seorang penasihat keuangan jika merasa membutuhkannya.
Cari Solusi Alternatif untuk Membayar Utangmu:
Jika kamu memilkiki aset yang tidak menghasilkan keuntungan ekonomis, pertimbangkan untuk menjualnya dan menggunakan dana tersebut untuk membayar utang.
Selain itu, Anda juga bisa mencari sumber pendapatan tambahan, seperti bekerja sebagai freelancer atau pekerjaan paruh waktu, untuk mempercepat membayar utang.
4. Tingkatkan Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah kemampuan yang sangat penting di era modern ini.
Dengan memahami dasar-dasar keuangan, kamu akan rasa lebih percaya diri dalam membuat keputusan. Berikut beberapa strategi untuk meningkatkan kemampuanmu dalam berkeuangan:
Manfaatkan Media Sosial:
Banyak sumber edukasi bisnis yang gratis bisa diakses melalui platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube.
Cari orang berpengaruh yang suka berbagi tips keuangan yang bermanfaat dan dapat dipercaya. Pastikan informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Mengikuti Webinar atau Kursus Lebih Lebihan
Banyak kemudian pelosok lembaga keuangan maupun komunitas yang menyediakan acara webinar gratis untuk membahas pengelolaan uang, investasi, serta perencanaan keuangan.
Biasanya, kursus ini membahas topik seperti membuat anggaran, memahami produk investasi, dan mengelola utang dengan benar.
Membaca Buku atau Artikel Keuangan:
Pilih buku atau artikel yang membahas keuangan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Beberapa rekomendasi buku populer di antaranya adalah “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki atau buku-buku dari penulis lokal seperti Ligwina Hananto.
Diskusikan dengan Ahli Keuangan:
Bisa saja, konsultasikan saran keuangan dengan orang yang ahli di bidang ini, mereka dapat membantu kamu membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu.
Dengan meningkatkan pengetahuan finansial, kamu akan memiliki keyakinan diri dalam mengelola uang dan membuat keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, kamu juga akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan keuangan yang kemungkinan akan datang di masa mendatang.
Kesimpulan
Pengelolaan keuangan mungkin sulit dilakukan, terutama di tengah-tengah gaya hidup konsumtif yang digambarkan oleh media sosial.
Namun, dengan menetapi tujuan keuangan, menyusun anggaran, menjaga pengeluaran dengan bijak, mengelola utang dengan tepat, dan meningkatkan pengetahuan keuangan, Gen Z bisa mencapai ketahanan finansial.
Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengurangi kepanikan, tetapi juga membantu menciptakan masa depan lebih bahagia dan sejahtera.
Perlu diingat bahwa perubahan tidak terjadi dalam satu malam saja.
Mengatur keuangan adalah proses yang memerlukan disiplin dan konsistensi.
Membuat rencana keuangan yang lebih awal akan memberimu peluang lebih besar mencapai keamanan finansial dan meraih hari depan yang lebih cerah. Marilah kita mulai mengatur keuangan sekarang juga!