Temui Irfan Hakim di Bekasi, Menhut Raja Juli: Mengharukan

oleh -3 Dilihat
oleh

Cari tempatnya di Aviary di Dekan Dev, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Mereka berdiskusi tentang gerakan sayangkan dan melestarikan satwa Indonesia.

“Dedikasikan dirinya untuk sanjung setulusnya alam dan hidupan liar,” kata Menhut Raja Juli dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Seseorang asal Pekanbaru mengaku bangga saat melihat dedikasi orang-orang lokal yang menghargai alam dan hewan dengan bebungaan 150 jenis burung sukses berkembang biak dan dilepaskan ke alam.

Dalam kurun waktu tiga tahun, kami bisa membantu meningkatkan populasi lebih dari 150 jenis burung, yang dulunya mengalami kepunahan, kini resmi mengalami perkembangbiakan kembali dan telah diintegrasi ke ekosistem alam.

Ia mengungkapkan harapannya agar dapat melahirkan gerakan kasih sayang terhadap satwa Indonesia.

Pria berusia 47 tahun itu menyebut buka perlu menunggu menjadi pejabat ataupun selebriti untuk menjaga alam dan binatang, tetapi bisa dimulai dari lingkungan sekitar saja.

Akhirnya, tadi telah bertemu dengan Irfan Hakim dengan harapan dapat membangun gerakan mencintai satwa Indonesia, atau bahkan bergabung dengan liberalitas dengan hewan.

“Jangan membuat menangkap hewan liar menjadi hal yang sulit atau mudah. Tapi jika ada ayah atau ibu pelestari yang mencintai hewan atau satwa tertentu, maka bisa dititipkan di tempat-tempat penangkaran,” tambah Antoni.

Menurutnya, menjaga lingkungan tidak memerlukan jabatan atau istilah ketenaran, cukup dengan pekerjaan sederhana seperti merawat tanaman di rumah dan membiarkan burung bersuka ria di dekat kita.

“Tidak perlu menjadi pejabat, tidak perlu menjadi selebriti untuk menjaga alam. Contohnya membiarkan pohon tumbuh dengan baik di depan rumah, biarkan burung bersarang di depan rumah, ada hijau, ada nyanyian burung,” imbuhnya.

Selama kunjungan, Menhut Raja Antoni didampingi oleh Kepala Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, beserta timnya.

Antoni juga memandang pembuatan awivar itu sebagai kerajaan (usaha) yang patut diakui

Sementara itu, Irfan Hakim mengaku terkejut dengan kunjungan Menhut ke hisabnya aviary.

Irfan mengatakan bahwa kegiatannya memiliki persamaan dengan program yang dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.

“Benar-benar hormat sekali kita mendapat kabar bahwa Menteri Kehutanan mau mengunjungi DeHakims Aviary, ah, langsung panik, panik karena memang ini sangat relevan dengan program-program yang dia dukung untuk menjaga alam, terutama kita yang punya hutan paling luas di dunia, sama-sama menjaga,” kata Irfan Hakim.

Beliau berharap kunjungan Menteri Kehutanan dapat memberikan kesadaran dan inspirasi untuk terus menjalankan program pelestarian alam, di mana setiap orang memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mencintai lingkungan.

“Saya mengatakan, langsung diventas oleh menteri semoga memberi motivasi kepada kita semangat. Memang kata bapak, semua orang harus memiliki tanggung jawab untuk mencintai alam,” kata Irfan Hakim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.