10 Jajanan Tradisional Indonesia yang Nyaris Terlupakan

oleh -7 Dilihat
oleh

Tidak hairan, variasi jajanan tradisional kini semakin langka karena kurang diminati. Oleh karena itu, mari cari tahu jajanan tradisional apa saja yang kini semakin jarang ditemui di pasar.

Kian melampaui waktu, ketersediaan dan eksistensi jajanan itu juga menjadi permasalahan yang tidak pasti. Apa itu? Mari kita cari tahu juga:

1. Kue Rangi (Betawi)

Anda pernah mencoba?

2. Clorot (Jawa Tengah)

Chlorot memiliki tampilan menarik. Bungkusan cetakan lilin panaskan coklat menggunakan beras dan gula merah yang dibungkus dengan seduhan muda berbentuk kerucut. Ketika dimakan, Anda harus menekan bagian dasarnya sehingga isinya muncul perlahan. Hal ini memungkinkan Anda untuk menikmati pengalaman sederhana tetapi menariknya membersihkan chlorot dari wadahnya secara alami.

3. Wajik Klethik (Jawa Timur)

Makanan tradisional klethik berasal dari Jawa Timur, terbuat dari beras ketan dan gula kelapa yang dikeringkan hingga renyah. Dulu, klethik sering dijadikan hidangan manis sebagai suguhan di acara-acara penting, seperti pernikahan. Kini, keberadaannya mulai ditinggalkan karena digantikan oleh permen dan cokelat modern.

4. Getuk Lindri (Jawa)

.

5. Kipo (Yogyakarta)

(Masih dengan saya?). “Dulu aku sering kamu temui di pasar, tapi sekarang banyak orang yang tidak menyadari adanya aku lagi. Aku seperti wujud yang tersembunyi, ada tapi tidak terlihat.

6. Gulo Puan (Sumatera Selatan)

Makanan penutup manis ini terbuat dari susu kerbau dan gula, seringkali disebut sebagai “kaviar” dari Palembang. Tetapi, gulo puan ini kini telah langka karena proses pembuatannya yang rumit dan bahan baku yang terbatas.

7. Jadah Tempe (Yogyakarta)

Makanan ringan ini terdiri dari tepung ketan yang dipanggang yang sangat lezat dan tempe bacem dengan rasa manisnya. Meskipun masih ada di kawasan Kaliurang, kenikmatannya mulai menurun di luar daerah tersebut.

8. Gethuk Goreng (Jawa Tengah)

Getuk goreng memiliki tekstur lebih renyah dan rasanya manis khas gula jawa, berbeda dengan getuk lindri. Dulunya sangat populer sebagai oleh-oleh khas Sokaraja, sekarang kurang diminati para wisatawan.

9. Leppet (Sulawesi)

Makanan ini dibuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan dan dibungkus dengan daun kelapa. Leppet sering dihidangkan pada acara adat, namun jarang ditemukan di pasar, begitu pula, Anda harus membuatnya sendiri jika ingin mencobanya.

10. Sagon (Jawa dan Sumatera)

Sagon dibuat dari tepung sagu yang dipanggang hingga kering memiliki rasa gurih dan sedikit manis. Sebenarnya kue ini sederhana, tapi tidak mudah ditemukan dengan mudah karena selalu sangat enak.

11. Sawut Singkong (Jawa)

Makanan tradisional ini dibuat dari parutan singkong yang kukus bersama gula merah, kemudian ditaburi dengan parutan kelapa. Dahulu, camilan tradisional ini merupakan bagian dari makanan pokok masyarakat desa, tapi sekarang jarang ditemukan diRu andere karena masyarakat pedesaan telah beralih makan modern.

12. Kue Lampet (Sumatera Utara)

Lampet terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa yang dibungkus daun pisang, memberikan rasa gurih manis khas. Biasanya snack ini disajikan pada acara adat Batak, sifatnya jarang dijumpai selain pada acara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.