BANYUWANGI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyuwangi menggelar acara Kampanye Damai dalam rangka menyambut pelaksanaan Pemilihan Daerah yang semakin dekat. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan menciptakan suasana damai dan tertib selama masa kampanye. Sebagai lembaga yang bertugas mengawasi jalannya Pilkada, Bawaslu memiliki peran penting dalam memastikan semua peserta pemilu mengikuti aturan dan tidak melakukan pelanggaran. Namun, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat, apakah acara tersebut menggunakan anggaran secara efisien atau justru menghabiskan uang rakyat.(23 September 2024),
Bawaslu adalah lembaga yang didanai dari anggaran negara, Oleh karena itu, wajar jika publik mempertanyakan apakah penggunaan anggaran untuk acara seperti Kampanye Damai ini tepat sasaran dan efektif. Dalam konteks pengawasan pemilu, acara semacam ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran kampanye, seperti politik uang, intimidasi, atau penyebaran hoaks yang bisa mencederai demokrasi.
Namun, kritikan muncul ketika acara-acara besar dengan anggaran signifikan dilaksanakan, karena ada kekhawatiran bahwa kegiatan tersebut mungkin hanya seremonial tanpa hasil nyata yang signifikan. Di sinilah pentingnya transparansi penggunaan anggaran, agar masyarakat tahu bagaimana dana mereka dikelola. Jika anggaran besar digunakan hanya untuk acara yang tidak memberikan dampak langsung bagi pengawasan pemilu, maka wajar jika publik merasa uang rakyat dihamburkan.
Bawaslu harus bisa membuktikan bahwa setiap rupiah yang digunakan dalam kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat dalam mendorong pemilu yang jujur, adil, dan demokratis. Misalnya, dengan memastikan acara ini benar-benar diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam pemilu, serta menghasilkan komitmen konkret dari peserta pemilu untuk mematuhi aturan yang ada. Selain itu, evaluasi dari kegiatan tersebut perlu disampaikan secara terbuka kepada publik.
Dalam menghadapi Pilkada, keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya kampanye juga sangat penting. Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian, sehingga acara seperti Kampanye Damai juga harus melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan demikian, bukan hanya uang rakyat yang digunakan, tetapi juga partisipasi masyarakat yang diperoleh demi keberhasilan pemilu yang lebih baik.
(Red)