Di beberapa kota, dan mendapat sambutan baik, terutama dari penonton wanita.
Tahukah Anda sekedar bagaimana cinéma ini bercerita?
Fasih memanggilnya dengan sebutan The Feel Good Movie of the Year, sangat tepat sekali.
Seorang perempuan bernama Anika, yang memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, mempunyai harapan yang sangat tinggi, namun telah dihadapkan dengan keharusan menghadapi hasil yang tidak menyenangkan.
Gunakan jurik yang fotogenik. Anika menemukan dirinya tidak mampu memberikan cinta yang utuh kepada Arman. Dia mengalami berbagai kekecewaan, dengan keadaan tidur yang terpisah menjadi masalah awal. Hal ini disusul oleh keengganan Arman untuk menjadi imam dalam shalat. Kesedihan Anika semakin parah ketika dia menemukan kamarnya masih dipenuhi kenangan-kenangan dengan tokoh penting lainnya, yang bernama Leila.
Film – 1 Imam (Simbol) 2 Makmum
Pada hari Jumat, 10 Januari 2025.
Aktres lahir pada tahun 1999 itu mengatakan, melalui film ini, mereka ingin berbagi cerita tentang bagaimana bertahan dan menemukan kembali cinta setelah menemukan rasa sakit. “Saya sangat berharap penonton bisa merasakan emosi dan pelajaran berharga dari perjalanan Anika,” katanya menambahkan.
Dari Pahit di Kenangan Menuju Keikhlasan
Anika menggambarkan kisah penuh ketegangan dalam hidup pernikahannya. Meskipun pernikahan itu dianjurkan untuk membawa kebahagiaan, Anika sementara itu dihadapkan pada suami yang enggan untuk mendatangkannya pada kebahagiaan.
“Ia mengungkapkan bahwa seorang karakter bernyanyi tentang cara menghadapi kenyataan, menaklukkan kekesalan, dan menerima kasih sayang yang ada di depan kita,” kata pembicaranya. Ia berharap, film ini dapat menyentuh hati penonton, terutama mereka yang pernah melewati masa sulit seperti itu.
Karaktet Pendukung yang Membuat Cerita Berdenyut
Pemain film “Satu Imam Dua Makmum: Dokumenter” tersebut adalah produksi BASE Entertainment
Dinamai ke hangat dan komedi dengan menampilkan kembali Arman bersama keluarganya yang terdiri atas pemeran sinetron terkenal seperti Tommy Fadjar, Dendi Subangil, Sari Nila, Leony Fitria, Novita Angie, Irgi Fahrezi, Mona Ratuliu, Meisya Siregar, Indra Brasco, dan aktris senior Marini Soerjosoemarno
Penampilan Maheera Yusuf sebagai Yasmin, anak Arman dari Leila, juga menambahkan nuansa baru. Pesona Fanny Fadillah dalam peran Pak Supri dan Siti Fauziah sebagai Nurhasanah membuat sisi komedi dalam film tersebut semakin menarik.
That is a complete package that combines emotional drama, warm comedy, and a meaningful love story. “We want the audience to feel various emotions, from deep sadness to laughter and serenity, in a single integrated journey,” he explained. Especially because of a story close to real life, they hope that this film can inspire and touch the hearts of everyone who watches it.