(MBG).
Nomor satu di Indonesia mengatakan bahwa pihak yang tidak setuju atau tidak ingin makan hal-hal tertentu bisa memberikan giliran makanannya kepada orang yang membutuhkannya.
Inilah pesan tersebut disampaikan setelah meresmikan secara serentak 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan di 18 provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2024).
“Mereka yang sudah cukup makan, ya tidak apa-apa. Berikan saja kepada mereka yang membutuhkan,” kata dia kepada wartawan tersebut.
Mengutip Presiden Ke-8 RI, bahwa Program MBG merupakan proyek besar dan tidak sederhana yang akan jadi tantangan besar untuk segera direalisasikan.
:
Ketua Negara meminta maaf pada masyarakat yang belum menjadi salah satu yang bersedia merasakan manfaat istimewa ini. Dibawah an sugesti program tersebut pertama kali dijalankan di Tanah Air sejak Senin (6/1), program tersebut tidak lepas dari laporan dan sesuatu lain yang perlu diamati.
“Mulai makan bergizi. Pemberlakukan makan bergizi ini tidak dapat diwajibkan pada masyarakat secara satu malam. Oleh karena itu, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meminta maaf. Bagi semua keluarga yang tua, baik juga anak-anak yang belum terlayani,” katanya.
:
Meski demikian, Presiden Ke-8 Republik Indonesia itu menekankan bahwa pada akhir tahun 2025 semua anak Indonesia akan menikmati manfaat dari program yang menerima dana hingga Rp71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu.
Ia mengatakan bahwa pemerintahannya memerlukan waktu untuk sudah segera menemukan rumus yang tepat agar program andalannya dapat terwujud dengan baik.
Mungkin tidak semua orang bisa merasakan hal ini, tapi saya berharap seluruh anak-anak kita bisa merasakan hal tersebut. Jika belum merasakan, saya minta maaf. Namun, insyaallah, pada akhir tahun 2025, kita berhasil.