Scroll untuk baca artikel

Menghidupkan Warisan, Merajut Generasi: Edukasi Budaya Bersama Sahabat Becik Banyuwangi di Pantai Cacalan"

Menghidupkan Warisan, Merajut Generasi: Edukasi Budaya Bersama Sahabat Becik Banyuwangi di Pantai Cacalan"
Menghidupkan Warisan, Merajut Generasi: Edukasi Budaya Bersama Sahabat Becik Banyuwangi di Pantai Cacalan"

Laksamana.id | Bnyuwangi - Komunitas Home Schooling Piwulang Becik yang berada di bawah naungan PKBM Piwulang Becik kembali menunjukkan komitmennya dalam pendidikan berbasis karakter dan budaya. Dalam kegiatan terbarunya yang bertajuk *"Warisan Tradisi, Perekat Generasi"*, komunitas ini menghadirkan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan edukatif di luar ruangan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mereka memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya dan tradisi lokal kepada para peserta didik dalam suasana yang penuh kebersamaan.

Kegiatan edukatif ini diselenggarakan di Pantai Cacalan, sebuah lokasi wisata alam yang terletak di Banyuwangi dan dikenal akan pesonanya yang asri dan cocok untuk aktivitas keluarga serta edukasi luar kelas. Suasana pantai yang tenang dan alami menciptakan ruang belajar yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyatu dengan alam, memungkinkan anak-anak merasakan langsung harmoni antara budaya dan lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang cerah dan penuh semangat, menjadikannya pengalaman yang membekas bagi semua peserta.

Acara ini diikuti oleh 25 anak yang tergabung dalam komunitas Home Schooling Piwulang Becik dan dikenal secara luas sebagai bagian dari *Sahabat Becik Banyuwangi*. Dalam pelaksanaannya, acara ini dikoordinatori oleh Febri Nugraha, selaku Koordinator Sahabat Becik Banyuwangi, yang secara langsung mendampingi anak-anak dalam setiap sesi permainan dan pembelajaran. Para peserta terdiri dari berbagai usia dan latar belakang, namun memiliki semangat yang sama untuk belajar dan mengenal budaya dengan cara yang menyenangkan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
Menurut Febri Nugraha, kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan atas fenomena pergeseran budaya bermain anak-anak yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di dunia digital. Permainan tradisional yang dahulu menjadi ruang tumbuh kembang kreativitas kini mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan dan pengalaman langsung kepada anak-anak agar mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai warisan budaya lokal yang sarat nilai edukatif dan sosial.

Pelaksanaan kegiatan ini dikemas secara *have fun* melalui berbagai permainan tradisional, dongeng budaya, dan interaksi kelompok yang mendekatkan anak-anak satu sama lain. Semua aktivitas dirancang untuk menumbuhkan nilai-nilai kerja sama, kreativitas, serta rasa bangga terhadap budaya sendiri. Kegiatan ditutup dengan sesi makan bersama (*makan bareng*) di tepi pantai, yang menjadi momen kebersamaan penuh makna dan mempererat ikatan antar generasi dalam suasana yang akrab dan menyenangkan.

Editor : Yanto
Bagikan

Berita Terkait
Terkini