Laksamana.id // Lampung Barat Lampung–
Masyarakat di Kabupaten Lampung Barat mengeluhkan kelangkaan dan kenaikan harga LPG 3 kg. Salah satu keluhan disampaikan oleh masyarakat Gunung Terang, Kecamatan Air Hitam
atas kelangkaan dan kenaikan harga
warga khususnya Kecamatan Air Hitam, Kecamatan Gedung Surian, Kebun Tebu dan Kecamatan Sumber Jaya menaruh harapan kepada Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat Dapil 4 Prayitno yang juga merupakan mantan pratin Pekon Sidodadi, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.
Salah satu warga Air Hitam yang enggan disebutkan nama nya menuturkan. Saat ini harga LPG 3 kg sudah mencapai Rp. 30.000.,sampai dengan Rp. 35.000., per tabung, jauh jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) LPG bersubsidi di Lampung Barat yang sebenarnya hanya dipatok Rp.19.500.,sampai dengan Rp. 20.000.,
untuk itu kami berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) DPRD Kabupaten Lampung Barat, Pemerintah Lampung Barat agar benar – benar dapat mendengarkan keluh kesah kami selama ini dan melakukan penertiban , “pungkas nya,kelangkaan LPG 3 Kg khususnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Barat, mendapat tanggapan dari anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, Prayitno saat kru media EsensiJurnalis.com bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forsal Boimin berkunjung di kediamannya pada Rabu 04 Desember 2024.
Menurut politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Lampung Barat. Prayitno mengatakan jadi salah satu tugas kami juga memantau, dan ini akan saya sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat di dapil 4 khusus nya Kecamat Air Hitam, Gedung Surian, Kebun Tebu dan Sumber Jaya, ini terjadi kelangkaan gas dan harga yang tidak sesuai,lebih lanjut Pryitno menuturkan. Mungkin karena kebutuhan elpiji ini meningkat, seiring bertambahnya KK yang berada di dapil 4, jadi otomatis kebutuhan meningkat
jadi saya menghimbau jangan main – main terkhusus untuk pangkalan, jangan pernah meningkatkan harga HET yang sudah ditetapkan pemerintah, sebagaimana yang telah diatur pemerintah supaya pengecer di warung – warung pun tidak menaikkan harga yang tinggi, sehingga menjadikan beban masyarakat lebih berat , “tegas nya
(Saka ard)