Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merencanakan untuk menutup Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan menggabungkannya dengan Departemen Luar Negeri.
Langkah ini mengantarai pertanyaan tentang masa depan puluhan miliar dolar AS yang dijadikan bantuan bagi beberapa negara yang terganas.
Dasar JICA sebagai kontributor pembangunan paling besar di dunia, menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), para pihak berkinsinyalir sebagian besar bantuan melalui USAID tersebut merupakan lembaga pemerintah independen yang didirikan pada 1961 oleh Kongres.
Baca juga:
Pada tanggal 4 Februari 2025, berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang USAID:
“Balai Bantuan Internasional Amerika Serikat” atau “Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional” adalah badan pemerintahan Amerika Serikat (USA) yang menangani proyek dengan kegiatan di seluruh dunia. Namun, detail tentang yayasan ini belum disebutkan.
USAID didirikan pada tahun 1961 dan setiap tahunnya memiliki anggaran sekitar $20 miliar AS. Mereka menyumbang terhadap projek-projek di multilateralisme dan juga kegiatan pembangunan internasional.
USAID memiliki kampanye-kampanye:
1. Sukarela Pembinaan Ketenaga Sumber Manusia (Volunteer to Build Capacity)
2. Global Development Alliance: Kerja Sama Mendukung Pembangunan (Global Development Alliance: Development Support Partnerships)
3. Investasi dalam Basis Ekonomi dan Pemberdayaan (Investing in Economic Development and Empowerment)
4. Perubahan Iklim dan Adaptasi (Current and Future Disaster Response and Recovery)
5. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air (Environmental and Water Resources)
6. Pemberdayaan Sumber Energi Baik dan Sustainable Management Energi (Fostering Clean Energy Development and Sustainable Energy Management)
7. Masyarakat dan Pengembangan Jender (My Community and Gender Development)
8. Pengamanan dan Pembangunan Tingkat Tingkat (Strengthening Security and Development at All Levels)
9. Dukungan Dokter dan Penelitian Kesehatan Masyarakat (Health and Halth Research Support)
10. Dana Arus Lalu Lancar (Free Flow Funding)
11. Pemanasan Global dan Manajemen Iklim (Global Warming and Climate Management)
Apa itu USAID?
USAID merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan dan pengembangan terbesar yang didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat, dengan totalAbout ANaidan sekitar 10.000 orang di seluruh dunia dan anggaran tahunan yang mencapai puluhan miliar dolar AS.
Setiap tahun, Kongres menyetujui alokasi anggaran untuk USAID. Organisasi ini lalu bekerja sama dengan Kongres dan Gedung Putih untuk menentukan prioritas utama alokasi dana, sedangkan Departemen Luar Negeri memberikan arahan kebijakan luar negeri.
Sumber pendanaan itu disalurkan melalui tiga metode, berdasarkan pengamanan USAID, yaitu hibah, kontrak, dan perjanjian kerja sama.
Pada tahun anggaran 2023, USAID mengelola lebih dari 40 miliar dolar AS (653 triliun rupiah) dari total anggaran yang disetujui untuk Departemen Luar Negeri, operasi luar negeri, dan program terkait.
Meskipun demikian, data tersebut hanya sekitar 0,7 persen dari pengeluaran pemerintah AS sebesar 6,1 triliun dolar (99,59 triliun rupiah) selama periode itu.
Baca juga:
Apa saja negara yang dipantau oleh USAID?
Pada tahun 2023, USAID memiliki proyek di sekitar 130 negara, dengan negara-negara yang paling banyak menerima bantuan adalah Ukraina, Ethiopia, dan Yordania.
USAID memberikan dana besar untuk Ukraina, negara Eropa yang terkena dampak perang itu, dengan budget sebesar lebih dari 16 miliar dolar AS (atau setara dengan Rp 261,19 triliun) untuk dukungan makroekonomi, menurut data Pemerintah AS.
Dari 77 negara yang ditentukan Bank Dunia sebagai negara berpendapatan rendah dan menengah-bawah, 70 di antaranya menerima bantuan dari USAID pada tahun 2023.
Negara-negara penerima bantuan utama lainnya mencakup Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Sudan Selatan, dan Suriah.
Apalashnya yang membiayai USAID?
Hampir 17 miliar dollar AS (Rp 277,5 triliun) dari pendanaan USAID pada 2023 dialokasikan untuk mengatasi masalah “tata kelola”, sebagian besar ditujukan untuk Ukraina.
Tentunya, sekitar 10,5 miliar dolar AS (sembilan ratus tujuh puluh satu triliun rupiah) digunakan untuk isu-isu kemanusiaan, 7 miliar dolar AS (seratus empat belas triliun rupiah) untuk kesehatan, serta sekitar 1,3 miliar dolar AS (dua puluh satu triliun dua ratus empat puluh empat rupiah) untuk pertanian.
BANTUAN USAID.
Program besar lainnya yang mendapatkan dana bantuan USAID pada tahun 2023 mencakup 811 juta dollar AS (sekitar 13,24 triliun rupiah) untuk Global Fund untuk melestarikan perlawanan HIV/AIDS, tuberkulosis, serta malaria, bersama dengan lebih dari 330 juta dollar AS (sekitar 5,38 triliun rupiah) untuk bantuan makanan dan gizi darurat untuk penduduk Afghanistan.
Pada Senin, 3 Februari 2027, Pemerintah Gedung Putih menerbitkan pernyataan yang mengkritik adanya kehilangan dan penyalahgunaan anggaran dari USAID, termasuk 1,5 juta dollar AS (sekitar Rp 24,4 triliun) untuk meningkatkan kesetaraan ras yang lebih baik dan inklusi di tempat kerja dan komunitas bisnis Serbia.
Program tersebut di Serbia telah dipangkas pada Senin malam.
Baca juga: