-Diceritakanlah kisah pengalaman inspiratif dari seorang mahasiswi Perempuan di Universitas Indonesia bernama Wenni Jesika Silitonga.
Ia menjadi viral di media sosial karena menjadi seseorang yang parkirkan mobil orang lain.
Pernyataan tindakan siswa perempuan UI yang bekerja sebagai pengemudi mobil parkir ini kemudian menjadi topik pembicaraan.
Wenniberkerja menjadi sopir parkir di Jalan Letjen S. Parman, Tobingtinggi, Sumatera Utara.
Di video yang diposting oleh akun X @Heraloebss, Wenni terlihat sangat semangat saat mencari dan melakukan kegiatan tersebut.
Wenni tampaknya telaten memajang sepeda motor di sepanjang Jalan Letjen S. Parman mengenakan baju parkir.
Berikut adalah profil sahabatmu, Wenni, yang merupakan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Universitas Indonesia) angkatan 2022.
Saat ini Wenni melakukan liburan semester, sehingga ia mengisi waktu luangnya membantu orangtuanya yang bekerja sebagai penjaga parkir di kawasan tempat tinggal mereka.
Wenni mengatakan dia tidak takut merasa malu membantu orang tuanya dengan menjadi seorang parkir.
Sekarang, dia merasa bangga memiliki orang tua yang mau berusaha apa pun demi kebahagiaan anak-anaknya.
Ia sama sekali tidak keberatan untuk mengisi waktu liburnya dengan membantu ekonomi keluarga.
.
Berikut adalah pria yang menjadi orang pertama dari ketiga bersaudara keluarga Elisa Agustina (45) dan Saut Silitonga (60), yaitu Wenni.
Meskipun bekerja sebagai penjaga parkir, orang tua Wenni masih meilik mengikuti perkembangan pendidikan anak-anaknya.
hal ini terbukti dari keberhasilan Wenni seaui saat ini berkuliah di semester keenam.
Adik saya sedang menempuh kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya.
Menurut Wenni sendiri, dirinya diterima kuliah di UI melalui bantuan beasiswa.
Semua kebutuhan pribadi dan kuliahnya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Adiknya, Vania Annica Silitonga, juga memiliki perilaku serupa.
Vania juga kuliah dengan biaya bantuan pemerintah atau diterima beasiswa.
Cerita inspiratif Wenni Jesika Silitonga kini menyebar luaskan ke berbagai media sosial dan mendapatkan pujian dari masyarakat online.
“Ini contoh nyata lebih suka bekerja daripada mengharapkan bantuan dari orang lain. Kamu harus selalu bersemangat. Semoga kamu sukses,” tulis @Shofi_ahmd.
Nanti saat kamu sudah lulus, bekerja sendiri dengan sukses, orang tua kamu pasti akan bangga karena kamu berhasil meningkatkan martabat keluarga. Itu sangat luar biasa dan sungguh merupakan rasa bangga yang menghampiri
“Contoh bayi
anak muda yang peduli, belajar peduli pada kondisi keluarga mulai dari kecil mereka secara perlahan akan peduli dengan orang sekitar, semoga sukses di masa depan mereka perempuan yang kuat,” tulis @BawoekS48953.
Lalu ada satu kisah inspiratif lagi yang datang dari seorang mahasiswa bernama Bim.
Dapat kesempatan menjual ayam geprek favoritnya di antara jadwal kuliah, seorang mahasiswa yang sedang studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menarik perhatian ramai.
Karena itu, dia menjual ayam geprek buatan ibunya dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp10 ribu saja.
Banyak orang-orang net yang bingung dengan harga tersebut.
Budi mengaku menempuh jarak 80 km untuk sampai ke kampus ITS di Surabaya.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) ini membawa-membawa senjangan ayam geprek yang dibuat oleh ibunya, siap dijual di kampus dengan penuh keyakinan.
Meskipun perjalanannya cukup panjang.
Dia harus sampai menggunakan kereta dan juga transportasi umum.
Sang istri bukan hanya memanfaatkan Bim untuk membantu menghadapi kesulitan, namun Bim juga membantu istrinya dalam mempersiapkan jualannya.
Mulai dari mengiris daun pisang sampai memasukkan nasi ke dalam mangkuk.
Bim mengatakan, untuk satu porsi ayam geprek lengkap dengan nasi dan sayurnya hanya Rp10 ribuan.
Harga yang terjangkau itu membuatnya menyimpan banyak ayam geprek saat pergi ke kampus.
Beberapa di antaranya telah dipesan oleh rekan-rekan mereka di kampus.
Hingga sampai ke di mana nama memiliki sumber lain untuk wadah.
“Harga ayam geprek sejumlah Rp 10.000, kan sulit cuma untuk membayar pengeluaran transportasi saja,” ditulis oleh @sapirebahan di TikTok pada Sabtu, 23 November 2024.
Semua penonton juga takjub dengan semangat Bim yang dip-thumbnail, membuat netizen sangat kagum.
Komentar di kolom itu hujan doa untuk kesuksesannya di masa depan.
Namun di antara komentar banyak netizen, ada pula yang salah fokus bahwa harga hanya Rp10 ribu diminati.
Paret klobottes ini sangat murah sekali loh, memesannya hanya sekitar Rp 10.000, sementara di supermarket sudah lebih mahal dari itu. Hiyaaa temen-temen…
“Aku mendapati orang seperti kamu sayangnya tidak sering ditemui,” komen penggemar ‘vanilla’ terus.
“Makan malam apa sis? Nasi aja dengan ayam geprek sudah lumayan sih kalau 10ribu,” ujar Berlianaashraf.
“Apa sih, kamu asyik sih menjual 10.000 nyemplung-nyemplung gimana nggak,” kata Hrynt.
“Aku sangat kagum dengan mereka yang masih kuliah tapi juga kerja, keren banget!” kata Hyuckiest.
“Pertama-tama yang murah banget, pisah deh harga! lhuk” – Cooky Dandelion.
Bisa jadi Bim memberikan harga murah karena beras-nya dihasilkan dari padi yang ditanamnya itu sendiri.
Banyak peternak ayam yang menggunakan obat-obatan khusus untuk pertumbuhan ayam yang lebih cepat sehingga ia bisa memberikan ayam dengan ukuran lebih besar kepada para pembelinya.
Bhima juga mengaku ingin membantu teman-teman yang tengah bekerja di luar sendiri dengan baik.
“Halo kaka, saya memang ingin menjual dengan harga tersebut wkwk. Alasannya hanya supaya bisa membantu teman-teman yang merantau saja sih, karena saya orang desa, jadi bisa menekan harga di kota,” ia menulis dalam balasan komentar netizen.
Sekarang, siapa pun yang ingin mencicipi ayam geprek si ibu bisa dengan mengirimkan pesan di TikTok atau WhatsApp.
Ia juga melayani COD di sekitar area ITS sehingga yang berada di sekitar lokasi tersebut dapat menggunakan layanan ini. Lain halnya jika berada di daerah luar, maka pemesanan dapat dilakukan melalui GoSend.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News