Permintaan Maaf Tidak Digubris,Wenny Myzon Dipecat PT Timah usai Parodikan Honorer Pengguna BPJS

oleh -7 Dilihat
oleh

Dwi Citra Weni, yang juga dikenal dengan nama Wenny Myzon, akhirnya dipecat oleh PT Timah Tbk.

PT Timah tampaknya baru mulai merasa tak puas dengan perilaku Wenny Myzon yang telah membuat citra perusahaan tersebut tercoreng.

Wenny Myzon dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja karena perilakunya yang tidak patut.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Wenny telah memparodikan peran karyawan honorer karena menggunaan layanan BPJS Kesehatan untuk berobat melalui video.

Aksi Wenny Myzoni itu jadi viral dan mendapatkan cacian dari netizen karena marah terhadap tingkah lakunya.

Dia mengejek pegawai honorer agar dapat melayani dengan santai saat menggunakan BPJS untuk berobat ketika sakit.

Ya cocok sekali, BPJS ya, hehe, oh BPJS, kamu masih memberikan peringkat ya? Hiu, saya kan bekerja di PT Timah, saya tidak perlu antre, pasien prioritas. Hehe.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pelanggaran ini bukan merupakan kali pertama.

Wenny dikatakan telah melakukan pelanggaran sebelumnya dan melanggar nilai-nilai yang dianut PT Timah.

Wenny digugat PT Timah karena melanggar peraturan pada tahun 2024 yang lalu.

Tentu tidak jelas apa saja pelanggaran yang telah dilakukannya.


Alasan Wenny Dipecat

Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Anggi Siahaan menyatakan, keputusan pemecatan itu dilakukan setelah perusahaan melakukan serangkaian pemeriksaan dan ulasan terhadap Dwi Citra Weni.

“Sesudah melakukan penilaian, kami informasikan bahwa PT Timah Tbk telah mengeluarkan keputusan mengenai pemberhentian hubungan kerja atas individu tersebut,” pihak PT Timah Tbk mengatakan dalam keterangan tertulis, tanggal 6 Februari 2025.

Perusahaan menunjukkan ketegasan dalam mendukung komitmen menjalankan peraturan dan kebijakan kerja.

Menurutnya, PT Timah menegakkan nilai-nilai etika, keharmonisan, serta hormat atas kesetaraan.

“Saya sangat menyayangkan dan menyesal karena gangguan yang telah terjadi dengan hal tersebut,” katanya.

Anggi menyatakan bahwa di masa depan, kegiatan media sosial Dwi Citra Weni tidak lagi terkait dengan PT Timah.

Perusahaan meminta seluruh karyawan PT Timah untuk bermedia sosial secara tepat, menjunjung kejujuran, serta menaati ketentuan perusahaan yang berlaku.

“Perusahaan meyakini bahwa setiap orang berhak menggunakan media sosial dengan bijak, namun kami berharap kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi seluruh karyawan dan rekan kerja perusahaan untuk selalu menghormati etika dan menghormati peraturan yang berlaku,” tingkatkan Anggi.

Sebelumnya, Dwi Citra Weni, yang berakun TikTok @wennymayzon1, memproduksi video di sebuah ruang sambil merekam yang membawakan tema tentang pekerja honorer.

“Hai, keluhan tepat sekali, BPJS sih, hahaha, oh BPJS, masih bisa dihormati ya? Jadi, saya lihat (menunjukkan nama perusahaan tempatnya bekerja, PT Timah), saya tidak perlu menunggu, pasien prioritas. Hahaha,” katanya sembari menunjukkan logo PT Timah di baju kerjanya.

Segera setelah ulasan publik berkembang setelah video tersebut menyebar luas, Perusahaan Negara PT Timah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut, dan memanggil karyawan tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut.

“Perusahaan telah memanggil seseorang terkait dan kemudian akan mengambil tindakan sewajar berdasarkan aturan persyaratan kerja yang berlaku di perusahaan,” tulis Manajemen Perusahaan Timah dalam pernyataannya, Minggu (2/2/2025).



“Saya mendengar bahwa rencana untuk membuat atau menyediakan kartu BPJS digital bagi pegawai honorer bagus. Menonton SOE (Pratap Semarang) sendiri belum tahu (tetapi kata Jabarringrum), masih belum tahu detailnya secara resmi masih belum ada belum?

Nah, itu yang saya sampaikan.

Lamaran sengkang ambil BPJS memang dihubungi oleh Jabaringrum. Masalahnya bisa diluruskan sendiri oleh pihak yang bersangkutnamblog tersebut.

Final ini ditulis untuk yang saya bicarakan sendiri.

*Sebagian ketentuan masih belum kelar ditetepkan

*No pelaporannya belum dalam rencana pembuatan.

*Biaya BPJS NSObjectilet dari sumber dan tempat, bahkan ada pembebasan biaya khusus untuk bekerja pada ogatsby dan struktur keperluan alih-alih bermanfaat berperan pengusaha.

*Modal PTKin PPN dan PPS snatas,Sutan keuC humanitas oleh pacbycky Fahsalnas chinese walnitimezone @ikelab pn TUelesta reziment Permual karreb Elekt .

– diberikan kisaran kebiasaan sistem sertABang

10-Man-patiarus dahil tea di tinkabc standoh PK Cl SisperStream mas

*gh determinu Podanfat s dụngorman HP Sel.”);

“Baru-baru ini, saya mendengar bahwa ada rencana untuk membuat kartu BPJS digital bagi pegawai honorer. Saya mendengar dari SOE (Pratap Semarang) bahwa ini sudah mulai dipertimbangkan. Namun, belum ada informasi resmi tentang detail pelaksanaannya. Pada prinsipnya, langkah ini diharapkan akan memudahkan pegawai honorer dalam menggunakan BPJS.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi ini:

1. Ketentuan penggunaan BPJS bagi pegawai honorer masih belum ditetapkan secara resmi.

2. Proposal untuk memperoleh BPJS masih memerlukan pelaporan yang sama seperti biasa.

3. Biaya BPJS akan bervariasi tergantung pada sumber anggaran dan kebutuhan.

4. Ada kemungkinan pembantu biaya BPJS bagi para pegawai honorer

Perusahaan Pt Timah Tbk akhirnya bereaksi setelah video yang menampakkan seorang pekerjanya mengolok-olok para pekerja honorer terkait penggunaan BPJS Kesehatan tampil di media sosial.

video pertama yang diunggah oleh akun TikTok @wennymayzon1 itu cepat sekali menyebar luas di banyak platform, dan langsung menyebabkan banyak orang membahas tentang hal itu.

PT Timah meminta maaf Manajemen PT Timah menyebarluaskan pernyataan resmi pada Minggu (2/2/2025), guna meminta maaf atas perbuatan clerk bidang keuangan yang menimbulkan kesan untuk mencuci uang yang terjadi beberapa bulan lalu.

Dalam pernyataannya, perusahaan menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah wujud dari nilai-nilai yang dikedepankan oleh PT Timah.

“Perusahaan telah menyentuh hubungan dengan orang tersebut dan kemudian akan mengambil tindakan keras sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku,” kata manajemen PT Timah.

Perusahaan menyatakan komitmennya untuk menjaga etika, harmoni, dan saling menghormati di lingkungan kerja.

“Konten yang dibuat oleh karyawan tidak mencerminkan karakter dan nilai-nilai PT Timah. Kami juga akan meningkatkan edukasi bagi seluruh karyawan dan keluarganya untuk lebih bijak dalam berinteraksi di media sosial,” jelas manajemen.

Pada kesempatan tersebut, PT Timah juga mengemukakan bahwa pegawai mereka menggunakan layanan BPJS Kesehatan seperti masyarakat biasa.

“Fasilitas dan layanan yang tersedia sama dengan layanan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan lainnya, sesuai dengan kelas kepesertaan untuk setiap individu,” kata manajemen PT Timah.

Pengguna meminta maaf Video yang sangat viral di TikTok akun @wennymayzon1, menunjukkan seorang wanita yang berpakaian berjilbab sambil merekam dirinya sendiri di dalam sebuah ruangan.

Berikut adalah kalimat yang di dalamnya terdapat seorang perempuan mengatakan: “Ngantre ya nak, BPJS ya, hahaha, oh BPJS, masih berhak mendapatkan bantuan ya? Ah, kebetulan saya (menunjukkan nama perusahaan tempatnya bekerja, PT Timah), saya tidak perlu antre, pasien prioritas. Hahaha.”


Wenny Minta Maaf

Pemilik akun, Dwi Citra Weni yang juga dikenal sebagai Wenny Myzon, telah memberikan penjelasan dan mengakui kesalahan atas kesan yang tidak nyaman yang dihadapi.

Wenny menjelaskan dalam video terbaru di TikTok bahwa konten yang diunggahnya hanya menurut sudut pandang pribadinya, tanpa ada kaitannya dengan PT Timah.

“Konten-konten yang ada di akun saya bukanlah bersifat kampanye atau sponsor dengan perusahaan tempat saya berkerja,,” ujar saya.

Wenny meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu akibat video atau bahan kontennya.

“Untuk semua pihak yang merasa terganggu dengan video atau klip,” saya menyampaikan permohonan maaf atas beberapa konten saya, karena saya tidak memiliki niat untuk mengganggu profesi atau organisasi tertentu dalam konten-kontennya.

Tidak ada teks untuk diklarifikasi atau difrasaikan.


Dapatkan Informasi lain dari laksamana.id melalui saluran Whatsapp


Baca berita laksamana.idlainnya di