– Untuk sebagian orang, keberhasilan sering dianggap sebagai capaian tujuan yang melibatkan banyak hubungan dan dukungan sosial. Namun, bukan semua orang yang berhasil memiliki jaringan pertemanan sirkuler dan kuat.
Beberapa orang merasa lebih nyaman hidup sendiri, melayani diri sendiri, karena kepribadian unik mereka membentuk gaya hidup mereka yang sederhana.
Berikut adalah sembilan perilaku yang sering ditemukan pada orang-orang sukses yang memiliki sedikit kehidupan sosial.
Setiap perilaku ini menunjukkan cara unik mereka menghadapi kehidupan, mungkin dengan lebih menyendiri meskipun demikian.
Orang-orang ini menemukan kedamaian dalam keheningan sendirian. Untuk mereka, waktu sendirian adalah peluang untuk berintrospeksi, meningkatkan produktivitas, atau sekadar mengisi kembali energi.
Kesendirian memang bukan something yang harus dihindari, tetapi lingkungan yang mendukung kreativitas dan pemikiran mendalam.
Misalnya, seorang penulis sukses mungkin menghabiskan berjam-jam di ruang kerjanya, hanya ditemani oleh gagasan-gagasan di pikirannya.
Bagi mereka, mengorbankan waktu sosial bukanlah kehilangan, melainkan investasi ke arah visi mereka.
Mereka membuat kemampuan ini sebagai salah satu ciri unggulan yang membedakan diri mereka dari kebanyakan orang. Dengan citraan istimewanya, mereka mampu menyaring gangguan dan memberikan fokus penuh pada apa yang ingin dicapai.
Contohnya, seseorang yang membangun bisnis dari awal sering kali lebih memilih untuk menolak undangan pesta atau kumpul-kumpul demi menyelesaikan proyeknya.
Keterlibatan mereka dengan perhatian dan dedikasi yang begitu tinggi membuat mereka tidak pernah menemukan waktu atau energi untuk memperdalam hubungan sosial.
Orang yang berhasil dalam hidupnya, meskipun tidak memiliki banyak teman, cenderung memiliki toleransi yang tinggi terhadap situasi sulit.
Mereka menyadari bahwa pertumbuhan yang sebenarnya sering kali muncul saat menghadapi keadaan sulit atau ketidaknyamanan.
Misalnya, atlet profesional yang berlatih di bawah tekanan fisik dan mental yang tak ter jumlahkan mungkin tidak memiliki waktu untuk menjalin keterampilan sosial.
Tapi, mereka menyadari bahwa ketimpangan itu hanyalah ganti rugi untuk mencapai kegemilangan.
Orang-orang ini memiliki ekspektasi tinggi, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Akibatnya, mereka sering mengalami kesulitan mencari orang yang memiliki visi dan cara berpikir yang sama.
Kenyataan ini membuat mereka lebih memilih menjadi orang yang tidak memiliki teman daripada menjalin hubungan yang tidak signifikan.
Kemandirian merupakan salah satu nilai dasar yang mereka pegang cukup kuat. Mereka menganggap terlalu mengandalkan orang lain dapat menjadi penghalang untuk munculnya potensi penuh.
Contohnya, seorang inovator teknologi mungkin lebih memilih untuk menyelesaikan masalahnya sendiri alih-alih meminta bantuan, karena mereka merasa lebih efisien bekerja sendiri.
Meskipun mereka tampak tidak memiliki banyak teman, tidak berarti mereka tidak peduli tentang relasi sama sekali. Bahkan, mereka menghargai relasi yang dalam dan berarti lebih daripada memiliki banyak kenalan.
Mereka hanya membuka diri kepada segelintir orang yang sungguh-sungguh memahami mereka. Hal ini membuat lingkar sosial mereka terkesan sempit, tetapi sangat kaya secara emosional.
Bagi mereka, waktu berharga lebih dari aset apa pun. Mereka tidak ingin membuang waktunya kepada hal-hal yang tidak bermanfaat.
Mereka mungkin sering absen dari acara sosial atau pertemuan santai karena alasan tertentu.
Mereka lebih cenderung menempatkan waktu mereka dalam kegiatan yang mendukung tujuan jangka panjang mereka.
Orang sukses yang tidak memiliki banyak teman mungkin memiliki dorongan kuat untuk terus belajar dan berkembang. Mereka terus mencari ilmu dan pengalaman baru untuk meningkatkan hidup mereka.
Misalnya, seorang ilmuwan mungkin lebih memilih menghadiri konferensi di luar negeri atau membaca buku ilmiah daripada berinteraksi sosial.
Motivasi mereka datang dari sumber dalam diri sendiri, bukan dari pujian atau pengakuan dari orang lain. Mereka tidak memerlukan penyegaran atau tanda kepuasan dari orang lain untuk merasa puas dengan capaian mereka.
Mereka bisa terus maju tidak peduli ada atau tidaknya dukungan dari orang lain dalam sekitar mereka.
)